Etika dalam Auditing
1. KepercayaanPublik
Kepercayaanpublikmerupakanhal
yang mutlakdijagaolehsemuaprofesitakterkecuali auditor.
Menurunnyakepercayaanpublikterhadap auditor dapatmembuat auditor
tersebutkehilanganbanyakkliennya. Olehkarenaitu, seorang auditor harusmemilikisikapindependensi,
yaitusikap mental yang bebasdaripengaruh, tidakdikendalikanoleh orang lain,
tidaktergantungpada orang lain
dalamhalbersikapmaupundalamhalmengambilkeputusan. Auditor
harusindependensecaranyatadanindependendalampenampilan. Untukmenjadiindependen,
auditor harussecaraintelektualjujur,
bebasdarikonflikkepentingandalammenjalankantanggungjawab.
2. Tanggungjawab
Auditor kepadaPublik
Profesiakuntan
di dalammasyarakatmemilikiperanan yang
sangatpentingdalammemeliharaberjalannyafungsibisnissecaratertibdenganmenilaikewajarandarilaporankeuangan
yang disajikanolehperusahaan. Auditor
harusmemilikitanggungjawabterhadaplaporankeuangan yang sedangdikerjakan.
Tanggungjawabdisinisangatpentingbagi auditor.
Publikakanmenuntutsikapprofesionalitasdariseorang auditor,
komitmensaatmelakukanpekerjaan.
3. TanggungjawabDasar
Auditor
Ada
6 tanggungjawabdasar yang harusdimilikiseorang auditor, diantaranyaadalah:
·
Perencanaan,
PengendaliandanPencatatan
Seorang
auditor perlumerencanakan, mengendalikandanmencatatpekerjan yang ialakukan,
agar apa yang telahdilakukanoleh auditor dapatdibacaoleh yang berkepentingan.
·
SistemAkuntansi
Auditor
harusmengetahuidenganpastisistempencatatandanpemrosesantransaksidanmenilaikecukupannyasebagaidasarpenyusunanlaporankeuangan.
·
Bukti Audit
Auditor
akanmemperolehbukti audit yang relevandan reliable
untukmemberikankesimpulanrasionalsertaharusmemperolehbukti yang
sangatbermanfaatdalammengauditlaporankeuangan.
·
Pengendalian Intern
Apabila
auditor berharapuntukmenempatkankepercayaanpadapengendalian internal,
hendaknyamemastikandanmengevaluasipengendalianitudanmelakukan compliance test.
·
MeninjauUlangLaporanKeuangan
yang Relevan
Auditor
melaksanakantinjauulanglaporankeuangan yang relevanseperlunya,
dalamhubungannyadengankesimpulan yang diambilberdasarkanbukti audit lain yang
didapat, danuntukmemberidasarrasionalataspendapatmengenailaporankeuangan.
4. Independensi
Auditor
Independensiberartisikap
mental yang bebasdaripengaruh, tidakdikendalikanoleh orang lain,
tidaktergantungpada orang lain. Independensidapat juga
diartikanadanyakejujuranpadadiri auditor
dalammempertimbangkanfaktadanadanyapertimbangan yang obyektifdalamdiri auditor
dalammerumuskandanmenyatakanpendapatnya. Independensiakuntanpublikmencakup
4 aspek, yaitu :
1. Independensisikap
mental
Independensisikap
mental berartiadanyakejujuran di
dalamdiriakuntandalammempertimbangkanfakta-faktadanadanyapertimbangan yang
obyektifdalammenyatakanpendapatnya.
2. bIndependensipenampilan
Independensipenampilanberartiadanyakesanmasyarakatbahwaakuntanpublikbertindakindependensehinggaakuntanpublikharusmenghindarifaktor-faktor
yang dapatmengakibatkanmasyarakatmeragukankebebasannya.
Independensipenampilanberhubungandenganpersepsimasyarakatterhadapindependensiakuntanpublik.
3. Independensipraktisi
Independensipraktisiberhubungandengankemampuanpraktisisecara
individual untukmempertahankansikap yang wajaratautidakmemihakdalamperencanaan
program, pelaksanaanpekerjaanverifikasi, danpenyusunanlaporanhasilpemeriksaan.
Independensiinimencakuptigadimensi, yaituindependensipenyusunanprogran,
independensiinvestigatif, danindependensipelaporan.
4. Independensiprofesi
Independensiprofesiberhubungandengankesanmasyarakatterhadapprofesiakuntanpublik.
5. PeraturanPasar
Modal dan Regulator mengenaiIndependensiAkuntanPublik
Penilaiankecukupanperaturanperlindungan
investor padapasar modal Indonesia mencakupbeberapakomponenanalisayaitu:
1. Ketentuanisipelaporanemitmenatauperusahaanpublik
yang harusdisampaikankepadapublikdan Bapepam.
2. KetentuanBapepamtentangpenerapan
internal control padaemitmenatauperusahaanpublik.
3. KetentuanBapepamtentang,
pembentukanKomite Audit olehemitenatauperusahaanpublik.
4. Ketentuantentangaktivitasprofesijasa
auditor independen.
ContohKasus:
PT
KAI 2006
Komisaris
PT KAI (KeretaApi Indonesia) mengungkapkanbahwaadamanipulasilaporankeuangandalam
PT KAI yang
seharusnyaperusahaanmengalamikerugiantetapidilaporkanmendapatkankeuntungan.
“Sayamengetahuiadasejumlahpos-pos
yang
seharusnyadilaporkansebagaibebanbagiperusahaantapimalahdinyatakansebagaiasetperusahaan,
Jadidisiniadatrik-trikakuntansi,” kata HekinusManao, salahsatuKomisaris PT. KAI
di Jakarta, Rabu.
Diamenyatakan,
hinggasaatinidirinyatidakmauuntukmenandatanganilaporankeuangantersebutkarenaadanyaketidak-benarandalamlaporankeuanganitu.
“Sayatahubahwalaporan
yang sudahdiperiksaakuntanpublik,
tidakwajarkarenasedikitbanyaksayamengertiilmuakuntansi yang
semestinyarugitapidibuatlaba,” lanjutnya.
Karenatidakadatanda-tangandarisatukomisaris
PT KAI, maka RUPS (RapatUmumPemegangSaham) PT KeretaApiharusdipending yang
seharusnyadilakukanpadaawalJuli 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar