Minggu, 31 Desember 2017

Tugas Softskill 3 (Etika Profesi Akuntansi)

Etika dalam Auditing

1.      KepercayaanPublik
Kepercayaanpublikmerupakanhal yang mutlakdijagaolehsemuaprofesitakterkecuali auditor. Menurunnyakepercayaanpublikterhadap auditor dapatmembuat auditor tersebutkehilanganbanyakkliennya. Olehkarenaitu, seorang auditor harusmemilikisikapindependensi, yaitusikap mental yang bebasdaripengaruh, tidakdikendalikanoleh orang lain, tidaktergantungpada orang lain dalamhalbersikapmaupundalamhalmengambilkeputusan. Auditor harusindependensecaranyatadanindependendalampenampilan. Untukmenjadiindependen, auditor harussecaraintelektualjujur, bebasdarikonflikkepentingandalammenjalankantanggungjawab.

2.      Tanggungjawab Auditor kepadaPublik
Profesiakuntan di dalammasyarakatmemilikiperanan yang sangatpentingdalammemeliharaberjalannyafungsibisnissecaratertibdenganmenilaikewajarandarilaporankeuangan yang disajikanolehperusahaan. Auditor harusmemilikitanggungjawabterhadaplaporankeuangan yang sedangdikerjakan. Tanggungjawabdisinisangatpentingbagi auditor. Publikakanmenuntutsikapprofesionalitasdariseorang auditor, komitmensaatmelakukanpekerjaan.

3.      TanggungjawabDasar Auditor
Ada 6 tanggungjawabdasar yang harusdimilikiseorang auditor, diantaranyaadalah:
·         Perencanaan, PengendaliandanPencatatan
Seorang auditor perlumerencanakan, mengendalikandanmencatatpekerjan yang ialakukan, agar apa yang telahdilakukanoleh auditor dapatdibacaoleh yang berkepentingan.
·         SistemAkuntansi
Auditor harusmengetahuidenganpastisistempencatatandanpemrosesantransaksidanmenilaikecukupannyasebagaidasarpenyusunanlaporankeuangan.
·         Bukti Audit
Auditor akanmemperolehbukti audit yang relevandan reliable untukmemberikankesimpulanrasionalsertaharusmemperolehbukti yang sangatbermanfaatdalammengauditlaporankeuangan.


·         Pengendalian Intern
Apabila auditor berharapuntukmenempatkankepercayaanpadapengendalian internal, hendaknyamemastikandanmengevaluasipengendalianitudanmelakukan compliance test.
·         MeninjauUlangLaporanKeuangan yang Relevan
Auditor melaksanakantinjauulanglaporankeuangan yang relevanseperlunya, dalamhubungannyadengankesimpulan yang diambilberdasarkanbukti audit lain yang didapat, danuntukmemberidasarrasionalataspendapatmengenailaporankeuangan.
4.      Independensi Auditor
Independensiberartisikap mental yang bebasdaripengaruh, tidakdikendalikanoleh orang lain, tidaktergantungpada orang lain. Independensidapat juga diartikanadanyakejujuranpadadiri auditor dalammempertimbangkanfaktadanadanyapertimbangan yang obyektifdalamdiri auditor dalammerumuskandanmenyatakanpendapatnya. Independensiakuntanpublikmencakup 4 aspek, yaitu :
1.      Independensisikap mental
Independensisikap mental berartiadanyakejujuran di dalamdiriakuntandalammempertimbangkanfakta-faktadanadanyapertimbangan yang obyektifdalammenyatakanpendapatnya.
2.      bIndependensipenampilan
Independensipenampilanberartiadanyakesanmasyarakatbahwaakuntanpublikbertindakindependensehinggaakuntanpublikharusmenghindarifaktor-faktor yang dapatmengakibatkanmasyarakatmeragukankebebasannya. Independensipenampilanberhubungandenganpersepsimasyarakatterhadapindependensiakuntanpublik.
3.      Independensipraktisi
Independensipraktisiberhubungandengankemampuanpraktisisecara individual untukmempertahankansikap yang wajaratautidakmemihakdalamperencanaan program, pelaksanaanpekerjaanverifikasi, danpenyusunanlaporanhasilpemeriksaan. Independensiinimencakuptigadimensi, yaituindependensipenyusunanprogran, independensiinvestigatif, danindependensipelaporan.
4.      Independensiprofesi
Independensiprofesiberhubungandengankesanmasyarakatterhadapprofesiakuntanpublik.



5.      PeraturanPasar Modal dan Regulator mengenaiIndependensiAkuntanPublik
Penilaiankecukupanperaturanperlindungan investor padapasar modal Indonesia mencakupbeberapakomponenanalisayaitu:
1.      Ketentuanisipelaporanemitmenatauperusahaanpublik yang harusdisampaikankepadapublikdan Bapepam.
2.      KetentuanBapepamtentangpenerapan internal control padaemitmenatauperusahaanpublik.
3.      KetentuanBapepamtentang, pembentukanKomite Audit olehemitenatauperusahaanpublik.
4.      Ketentuantentangaktivitasprofesijasa auditor independen.
ContohKasus:
PT KAI 2006
Komisaris PT KAI (KeretaApi Indonesia) mengungkapkanbahwaadamanipulasilaporankeuangandalam PT KAI yang seharusnyaperusahaanmengalamikerugiantetapidilaporkanmendapatkankeuntungan.
“Sayamengetahuiadasejumlahpos-pos yang seharusnyadilaporkansebagaibebanbagiperusahaantapimalahdinyatakansebagaiasetperusahaan, Jadidisiniadatrik-trikakuntansi,” kata HekinusManao, salahsatuKomisaris PT. KAI di Jakarta, Rabu.
Diamenyatakan, hinggasaatinidirinyatidakmauuntukmenandatanganilaporankeuangantersebutkarenaadanyaketidak-benarandalamlaporankeuanganitu.
“Sayatahubahwalaporan yang sudahdiperiksaakuntanpublik, tidakwajarkarenasedikitbanyaksayamengertiilmuakuntansi yang semestinyarugitapidibuatlaba,” lanjutnya.
Karenatidakadatanda-tangandarisatukomisaris PT KAI, maka RUPS (RapatUmumPemegangSaham) PT KeretaApiharusdipending yang seharusnyadilakukanpadaawalJuli 2006.
DaftarPustaka:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar